Jembatan merupakan salah satu sarana penting untuk menunjang mobilitas masyarakat. Desa Desa Sungapan adalah salah satu desa yang di tengahnya terbelah oleh aliran sungai Grogek, oleh karena itu Pembangunan Jembatan penghubung di rasakan sangat penting untuk dapat mempermudah akses masyarakat. Di Desa sungapan sendiri letak RT 01 RW 2 dan RT 02 RW 02 memang terpisah oleh sungai grogek sehingga warga kesulitan untuk dapat mengakses antar wilayah tersebut. Memang sudah ada Jembatan yang di bangun oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang sebagai Jembatan Penghubung namun Jembatan tersebut merupakan Jalan Kabupaten dan di lewati oleh banyak kendaraan besar. Hal tersebut tentunya membahayakan bagi anak sekolah terutama anak anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Sebagai antisipasi dari hal tersebut warga bergotong royong untuk membangun jembatan dari bambo.
Jembatan bambu yang di bangun warga
Dalam penyampaian aspirasainya kepada Pemerintahan Desa Sungapan lewat Musyawarah Desa (MUSDES) warga masyarakat menyepakati untuk dilaksanakannya pembangunan jembatan penghubung antara RT 01 dan RT 02 pada RW 02. Dari dasar keputusan MUSDES tersebut di laksanakan lah pembangunan Jembatan Penghubung di RW 02 Desa Sungapan.
Pembangunan jembatan di danai dari Dana Desa Tahun Anggaran 2020 dengan biaya sebesar Rp 150.396.000,-. Dalam proses pembangunannya Jembatan yang memiliki panjang 12 meter dan lebar 2 meter ini melibatkan swadaya warga dengan bergotong royong membersihkan area Jembatan dan pembongkaran Jembatan bambu yang sebelumnya di buat. Dalam fungsinya jembatan ini memang di desain untuk dilewati pejalan kaki, sepeda dan kendaran roda 2 dan tidak bias di lewati kendaraan roda 4.
Kini masyarakat Desa Sungapan dapat memanfaatkan jembatan ini dengan baik dan harapannya juga dapat turut serta menjaganya bersama sama